Kamis, 29 Maret 2018, dua siswa SD N Karangmojo II, Lintang dan Rangga, mengikuti ajang pencarian bakat seni bagi anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi. Bertempat di SLB N I Bantul, siswa-siswi perwakilan dari seluruh SD, SMP, dan SMA Inklusi berkumpul untuk menunjukkan bakat yang dimiliki mulai dari bakat dalam design grafis, bernyanyi, menari, dan melukis.
Ajang pencarian bakat seni yang disebut Festival Seni Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusi, merupakan ajang yang di selenggarakan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk menyeleksi bakat Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di sekolah inklusi. Festival ini bertujuan untuk memberikan pembinaan kepada ABK dengan potensi seni agar dapat mengembangkan potensi, bakat dan talenta seninya.
Mustika Ayu Lintang Selatan (12), siswa kelas 5 SD N Karangmojo II, mungkin bukan siswa tercerdas di kelasnya. Lintang membutuhkan waktu lebih untuk memahami materi pelajaran, sehingga perlu bimbingan khusus untuk mengerti pelajaran yang diberikan. Namun, Lintang yang memiliki hobi bersepeda ini, memiliki talenta dalam bermusik. Lintang dengan mudahnya dapat memahami not angka yang akan ia ubah dalam nada indah sebuah belira.
Tidak berbeda dengan Lintang, perwakilan dari SD Karangmojo II, Rangga Aditya Eksaputra (8), siswa yang kini duduk di kelas III ini juga bukan siswa tercerdas di kelasnya. Rangga membutuhkan bimbingan khusus untuk memahami suatu materi. Namun, dari tangan siswa yang memiliki cita-cita sebagai pembalap ini, terciptalah sketsa benda yang indah, yang mungkin belum tentu bisa dilakukan siswa lain.
Lintang dan Rangga pada akhirnya tidak mendapatkan juara pada Festival Seni ABK tersebut. Namun, dengan mengikuti ajang tersebut, mereka membuktikan bahwa siswa berkebutuhan khusus di SD Inklusi juga memiliki bakat yang dapat dibanggakan. Anak berkebutuhan khusus yang selama ini dipandang dari ‘kekurangannya’ telah membuktikan bahwa ‘kekurangannya’ hanya sebuah perbedaan. Perbedaan merupakan hal yang wajar dan bukan hal yang harus diperhatikan pada diri siswa. Tetapi potensi, bakat, talenta, pada diri siswa lah yang harus diperhatikan, dikembangkan sehingga hasilnya akan lebih bermanfaat bagi siswa untuk saat ini dan masa depan.
Halo #sobatpendidikangunungkidul ini adalah Logo Hari Jadi ke-194 Kabupaten Gunungkidul yang merupakan karya Saudara Blasius Yudhatama dengan mengusung tema
GUNUNGKIDUL - Sebanyak 800 siswa Sekolah Dasar di Gunungkidul menerima Beasiswa Gunungkidul Cerdas dengan besaran per tahun sejumlah Rp. 500 ribu
Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul melalui Subbag Perencanaan melakukan Sosialisasi Perubahan Anggaran Dana BOS menggunakan ARKAS Tahun 2022 melalui media Zoom
WONOSARI- Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul melalui Bidang Sekolah Menegah Pertama menyelenggarakan Review Akreditasi Sekolah. Kegiatan yang
WONOSARI – Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan kegiatan Pelepasan Purna Tugas Bapak Drs. Sudya Marsita, M.M
WONOSARI- Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul bekerja sama dengan Pesona Edu, Bank BCA, dan Pabrik Minuman Hillo
WONOSARI- Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi
WONOSARI- Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul melalui Subbagian Perencanaan menyelengarakan kegiatan Sosialisai Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS
WONOSARI- Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan kegiatan Desk Anggaran Perubahan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS
WONOSARI- Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olaharaga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul melalui Bidang Sekolah Menegah Pertama (SMP) melaksanakan kegiatan penyerahan Trophy dan
Copyright © 2019 Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Gunungkidul